Multistage Open Circuit (fig 10.61)


1. Pendahuluan[Kembali]

     Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu komponen utama dalam rangkaian elektronika analog yang memiliki berbagai aplikasi, mulai dari penguat sinyal, filter, hingga konversi sinyal. Dalam praktiknya, penguatan sinyal tunggal sering kali tidak cukup, sehingga diperlukan beberapa tahapan penguatan atau yang dikenal dengan Multistage Op-Amp Circuit. Rangkaian ini terdiri dari beberapa tahapan op-amp yang terhubung secara berurutan untuk memperoleh penguatan total yang lebih besar atau fungsi pemrosesan sinyal tertentu seperti filtering atau integrasi. Pemahaman terhadap konsep multistage op-amp penting dalam desain sistem elektronika yang efisien dan presisi tinggi.

2. Tujuan[Kembali]

  1. Menganalisis karakteristik dan fungsi dari setiap tahapan dalam rangkaian multistage op-amp.
  2. Mempelajari bagaimana sinyal diperkuat secara bertahap oleh beberapa op-amp.
  3. Menghitung penguatan total dari rangkaian multistage.
  4. Membandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan teoritis.
  5. Mengetahui pengaruh konfigurasi op-amp terhadap bentuk dan amplitudo sinyal keluaran.

3. Alat dan Bahan[Kembali]

  • Op-Amp LM741

Op-amp adalah komponen analog yang memperkuat selisih tegangan antara input inverting (−) dan non-inverting (+). Op-amp ideal memiliki gain tak hingga, impedansi input sangat tinggi, dan impedansi output sangat rendah. Digunakan dalam konfigurasi seperti inverting, non-inverting, integrator, dan diferensiator untuk pemrosesan sinyal analog.


  • Battery

Baterai adalah sumber energi listrik DC (arus searah) yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi elektrokimia. Dalam percobaan elektronika, baterai berfungsi sebagai sumber daya utama untuk menyalakan rangkaian.

Fungsi dalam Percobaan Elektronika

  1. Menyuplai Tegangan DC ke rangkaian (misal: 3V, 6V, 9V, atau 12V).

  2. Memberi daya ke komponen aktif, seperti LED, IC, sensor, transistor, dll.

  3. Sebagai sumber tegangan portable (mudah dibawa tanpa perlu stopkontak).

  • Resistor
Resistor adalah komponen elektronik pasif yang berfungsi menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Salah satu fungsi utamanya adalah membatasi arus agar tidak melebihi batas yang dapat diterima oleh komponen lain, sehingga mencegah kerusakan.

  • Probe Voltage

Voltage Probe adalah alat bantu (baik nyata maupun virtual) yang digunakan untuk mengukur atau memantau tegangan listrik pada titik tertentu dalam rangkaian tanpa mengganggu kerja rangkaian tersebut.

Dalam software seperti Proteusvoltage probe adalah komponen yang bisa ditempatkan untuk melihat tegangan pada titik tertentu melalui Virtual Oscilloscope atau Grapher.

  • Ground
Ground adalah titik referensi nol volt (0V) dalam suatu rangkaian listrik. Semua tegangan diukur berdasarkan ground. Ground juga berfungsi sebagai jalur balik arus ke sumber tegangan.

4. Dasar Teori[Kembali]

Dalam rangkaian multistage op-amp, tegangan input dan output tiap tahap dapat dianalisis berdasarkan konfigurasi dari masing-masing op-amp yang digunakan. Berikut adalah pendekatan umum:

1. Menentukan Tegangan Input

Tegangan input (Vin) biasanya diberikan oleh sinyal generator, dan merupakan sinyal yang masuk ke tahap pertama dari rangkaian. Dalam multistage op-amp, Vin bisa dimasukkan ke konfigurasi:

  • Non-inverting input: jika op-amp tahap pertama adalah penguat non-inverting.

  • Inverting input: jika op-amp tahap pertama adalah penguat inverting.

2. Menentukan Tegangan Output Tahap Pertama

Jika tahap pertama adalah:

  • Inverting Amplifier:

    Vout1=(RfRin)Vin​
  • Non-Inverting Amplifier:

    Vout1=(1+RfR1)Vin
  • Buffer (Voltage Follower):

    Vout1=Vin

Output ini akan menjadi input untuk tahap kedua.

3. Tegangan Output Tahap Berikutnya

Setiap tahap selanjutnya menerima output dari tahap sebelumnya sebagai input:

Vout(n)=An×Vin(n)=An×Vout(n1)


Vout(n)=An×Vin(n)=An×Vout(n1)

4. Perlu Diperhatikan

  • Jika ada buffer antara dua tahap, tegangan outputnya sama dengan inputnya tapi dengan isolasi impedansi.

  • Jika op-amp bekerja mendekati batas suplai tegangan (misalnya ±12V), pastikan output tidak masuk ke daerah klipping.

  • Gunakan osiloskop untuk memverifikasi bentuk gelombang dan amplitudo dari tiap tahap secara real-time.

5. Example[Kembali]
6. Problem[Kembali]
7. Soal[Kembali]

1. Apa yang terjadi jika salah satu tahap (stage) dalam multistage amplifier mengalami open circuit pada jalur inputnya?

A. Sinyal akan tetap diperkuat secara normal
B. Tegangan output menjadi sangat tinggi
C. Tidak ada sinyal yang diteruskan ke tahap berikutnya
D. Output menjadi lebih stabil

Jawaban: C

2. Dalam multistage amplifier, jika terjadi open circuit pada bagian kolektor transistor tahap terakhir, maka yang paling mungkin terjadi adalah:

A. Arus kolektor meningkat drastis
B. Output menjadi nol atau tidak ada sinyal
C. Sinyal tetap normal karena ada kapasitor kopling
D. Rangkaian menjadi short circuit

Jawaban: B

3. engapa penting memeriksa open circuit pada setiap tahap dalam multistage circuit saat melakukan troubleshooting di Multisim?

A. Karena open circuit dapat memperkuat sinyal berlebih
B. Karena open circuit mengurangi arus input
C. Karena open circuit dapat menghentikan kerja keseluruhan rangkaian
D. Karena open circuit meningkatkan efisiensi

Jawaban: C 

8. Percobaan[Kembali]


video penjelasan:




9. Link Download[Kembali]

download rangkaian disini 

download datasheet resistor disini

download datasheet op amp disini

download datasheet battery disini

download datasheet voltmeter disini

Komentar